Kondisi tempat wisata Pulau cangkir, kabupaten Tangerang 


Kab. Tangerang, dataNews8.com - Kondisi Pulau Cangkir, salah satu destinasi wisata religi dan sejarah di wilayah Kronjo, Kabupaten Tangerang, kian memprihatinkan, Senin (1/09) 


Ditengah potensi wisata yang besar, kawasan ini justru dipenuhi bangunan liar yang berdiri tanpa izin dan maraknya pungutan liar (pungli) dari oknum tidak bertanggung jawab. Mirisnya, pemerintah kecamatan hingga pemerintah daerah terkesan menutup mata


Salah satu pengunjung, Abet, mengeluhkan praktik pungli yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu. Biaya parkir yang semestinya diatur sesuai peraturan daerah justru dipatok jauh lebih tinggi,

 

" Saya diarahkan warga yang ngaku petugas parkir digubuk, padahal saya mau parkir yang dekat tujuan saya (makam petilasan-red), tapi tukang parkir itu melarang dalihnya ada proyek. Pas saya kasih uang 2000, dia engga mau pengennya 5000 satu motor dengan memaksa untuk menyerahkan uang, " keluh Abet, Minggu (31/8) kemarin


Padahal, sebelumnya Polda Banten jelas berkomitmen memerangi pungli di tempat khususnya wisata beberapa waktu lalu. Pasal 368 KUHP adalah ketentuan pidana mengenai tindak pidana pemerasan, yang menyatakan bahwa seseorang dapat dikenakan pidana penjara maksimal 9 tahun jika ia memaksa orang lain


Agus M Romdoni, Ketua Komunitas Jurnalis Kompeten (KJK) Tangerang Raya,  mengatakan hasil pantauan di lapangan menunjukkan deretan bangunan semi permanen berdiri di sepanjang jalan masuk menuju kawasan ziarah tapak tilas Pangeran Jaga Lautan,


" Banyak bangunan tersebut digunakan sebagai kios atau warung tanpa adanya tata kelola yang jelas. Ketidakteraturan ini tidak hanya merusak estetika kawasan, tapi juga mempersempit akses jalan bagi para peziarah dan wisatawan, " imbuhnya, Senin (1/9)

 

Keluhan warga dan pedagang ini sudah beberapa kali disampaikan ke aparat desa dan kecamatan, namun hingga kini belum ada tindakan konkret yang terlihat. Pemerintah daerah pun terkesan lepas tangan,


" Kami menilai kondisi ini mencerminkan lemahnya pengawasan dari pemerintah. Pulau Cangkir punya nilai sejarah dan potensi wisata yang luar biasa. Tapi dibiarkan kumuh dan dikuasai oleh oknum-oknum yang merusak. Pemerintah seolah membiarkan ini terjadi, " kata Agus


Masyarakat berharap adanya penataan ulang kawasan Pulau Cangkir secara menyeluruh, mulai dari penertiban bangunan liar, penghapusan pungli, hingga pengelolaan wisata yang profesional dan transparan,"tandasnya

 

Sampai berita ini diturunkan, pihak Kecamatan Kronjo dan Dinas Pariwisata Kabupaten Tangerang belum memberikan tanggapan resmi. (Red/KJK)